Selasa, 17 Januari 2012

Ikhlas

Mendengar kata ikhlas, terlintas dalam otak kita adalah menerima dengan tulus dan ridho apa-apa yang telah Allah tentukan kepada kita setelah kita berusaha maksimal dalam mengusahakan sesuatu. Ya, benar Ikhlas berarti berserah diri, tapi bukan berarti pasrah tanpa usaha. berserah diri disini adalah kita yakin bahwa segala sesuatu telah ada ukurannya, dan mungkin sesuatu tersebut yang kita ingin raih, misalnya jabatan, kekayaan, perempuan yang kita idam-idamkan, boleh kita mengusahakannya dengan semaksimal mungkin untuk kita raih, tapi ingat Allah Maha Tahu apa yang baik buat kita dan apa yang tidak baik buat kita. Boleh jadi saat ini kita sedang mengejar seorang gadis paling cantik di kampus, kita ingin sekali menjadikannya seorang istri, tapi Allah berkehendak lain, ternyata dia lebih memilih ikhwan lain dari pada kita. Lalu apa yang akan kita lakukan menerima kenyataan ini ; menangis semalaman, bunuh diri seakan tidak ada masa depan, atau mabuk-mabukan untuk menghilangkan kegelisahan. Apakah hal tersebut solusi dari masalah tersebut? tidak sahabat, jika kita telah yakin dan dalam diri kita telah tertanam jiwa ikhlas, maka kita akan yakin bahwa dia bukanlah gadis terbaik untuk kita dan mungkin Allah telah mempersiapkan pengganti yang lebih baik. Teringat perkataan yang dikutip dari Aa Gym bahwa " ilmu Ikhlas itu seperti tukang parkir. Dia punya banyak motor, mobil, tapi apakah dia sombong dengan segala yang diamanahkannya? dan apakah dia kecewa ketika ada motor dan mobilnya diambil oleh pemiliknya? tidak bukan!". Sepatutnya kita belajar dari hal tersebut bahwa segala sesuatu yang melekat kepada kita HANYA TITIPAN sementara dari Allah yang akan dipertanggungjawabkan di hari akhir nanti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar